Tuesday, December 9, 2008

Yang Dingin

Lokasi: Ulu Yam, Selangor.

DINGIN...jernih mata air menyusuri liku-liku sungai, menuruni lembah bebatuan, mengalir deras di jeram dan lata. DINGIN airnya melambai anak-anak sekolah berendam dan bermain simbah-simbah di musim cuti. DINGIN dan segar kala kaki mencecah airnya. DINGIN hati ayah bonda melihat anak-anak berlarian, bersuka-sukaan hingga bibir pucat dan tubuh geletar menahan keDINGINan. DINGIN hingga ke hati...


DINGIN mata memandang DINGIN lagi hati yang tenang. Biar di mana berada, biar dalam situasi apa, ketika DINGIN, ketika panasss...sewaktu bekerja atau bersenda solat tetap yang utama. Itulah tanda hamba yang bersyukur dan berterima kasih pada Allah Maha Pencipta. DINGIN wajahnya, DINGIN hatinya, DINGIN pusaranya dan DINGIN akhiratnya. Amin.

Pada kaum Adam, bercukur kepala (gondol) merupakan suatu nikmat sebenarnya. Sebab itu para jemaah haji (lelaki) gemar becukur kepala semasa bertahallul. Itu adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW. Hanya orang yang bercukur sahaja yang tahu nikmatnya. Kepala terasa ringan, DINGIN bila angin bertiup atau ketika di dalam bilik berhawa DINGIN. Sewaktu mandi menggunakan gayung terasa air yang disiram ke kepala meresap DINGIN sampai ke kulit kepala dan jika mandi di perigi, DINGINnya terasa sampai ke otak. Kepala pun bersinar-sinar...
Gambar ehsan dari Idan Syifa'

DINGIN sifatnya sejuk. Dalam dingin belum tentu terasa kesejukkan. Kepanasan adalah lawan keDINGINan dan kepanasan itu biarkanlah..., lambat laung DINGINlah ia. Memang begitu lumrah metafizik. Adakalanya dingin adakalanya panasss hingga menggelegak. Kalau dah panas jangan dinyalakan api kerana semuanya kelak jadi arang. Hanya neraka saja yang kekal kepanasannya...
Ku pilih yang DINGIN kerana yang DINGIN itu lambang kesejukan dan kenyamanan...

No comments: